Universitas Tanjungpura (UNTAN) bersama dengan UI GreenMetric menyelenggarakan Lokakarya Nasional UI GreenMetric 2024, yang dihadiri oleh perwakilan perguruan tinggi se-Indonesia.
Lokakarya ini berlangsung selama tiga hari, mulai dari 24 hingga 26 September 2024, dengan fokus pada diskusi keberlanjutan serta kunjungan ke berbagai fasilitas di kampus UNTAN.
Pada hari pertama, para peserta membahas perkembangan UI GreenMetric World University Ranking Network (UI GWURN). Diskusi ini membahas topik seperti “Shaping Global Higher Education and Research in Sustainability”, “Creating Global Sustainability Leaders”, dan “Partnering on Solutions to Sustainability Challenge”.
Hari kedua berfokus pada penjelasan lebih lanjut mengenai UI GreenMetric dan UI GWURN, termasuk indikator dan kuesioner pemeringkatan UI GreenMetric.
Pembahasan meliputi pengelolaan infrastruktur, energi dan perubahan iklim, limbah, air, transportasi, serta pendidikan dan penelitian.
Peserta juga mengunjungi Rusunawa UNTAN dan mendengarkan paparan mengenai inisiatif Green Campus di sana.
Pada hari ketiga, peserta mengikuti Green Campus Tour UNTAN, termasuk kegiatan penanaman pohon di area Edu Creative Hub, serta kunjungan ke beberapa area hijau di UNTAN seperti Arboretum Sylva, Jogging Track, dan Taman Digulis.
Lokakarya diakhiri dengan diskusi ramah tamah di Rumah Dinas Rektor UNTAN, diikuti oleh City Tour di tiga lokasi penting di Pontianak meliputi Masjid Mujahidin, Rumah Radakng, dan pusat oleh-oleh PSP Keboen Sajoek.
Kepala UI GreenMetric, Prof. Dr. Riri Fitri Sari, M.Sc., MM., mengapresiasi upaya UNTAN dalam mewujudkan visi keberlanjutan.
Ia menyatakan bahwa UNTAN telah membangun visualisasi yang kuat dalam upaya menciptakan kampus yang berkelanjutan.
UI GreenMetric sendiri merupakan inovasi dari Universitas Indonesia yang dikenal secara internasional sebagai pemeringkatan perguruan tinggi pertama di dunia yang berbasis pada komitmen tinggi terhadap pengelolaan lingkungan hidup kampus.
Pada tahun 2023, UI GreenMetric diikuti oleh 1183 universitas dari 84 negara, menunjukkan semakin meluasnya komitmen global terhadap keberlanjutan di lingkungan perguruan tinggi.